Menjaga kesehatan mata dengan Kitoloid (Laurentia Longiflora)

di 20:54


Kitoloid adalah tanaman liar yang banyak tumbuh di parit-parit, di pinggir selokan, atau di celah-celah batu dinding selokan yang lembap dan terbuka. Tumbuhan berasal dari Hindia Barat ini termasuk famili Campanuaceae. Tinggi tanaman mencapai 60 cm. Berbatang bulat, berwarna hijau, berdaun tunggal, duduk, tepi daun bergerigi, panjang daun 6-15 cm, dan lebarnya 2-3 cm. Ujung daun meruncing dengan permukaan atas berwarna hijau tua mengilap. Permukaan bawah berwarna hijau muda agak mengilap. Kitolod bercabang dari pangkal, bergetah putih yang rasanya tajam dan mengandung racun, daun berbentuk lanset, permukaan kasar, ujung runcing, dan bagian tepi melengku ke dalam. Bunganya tegak, tunggal, keluar dari ketiak daun, bertangkai panjang dengan mahkota bunga berbentuk bintangberwarna putih bersih seperti bunga melati. Buah berbentuk lonceng, merunduk, merekah menjadi dua ruang dan berbiji banyak, biji kecil-kecil berwarna putih dengan bertuk bulat telur.

Daun kitolod memiliki kandungan kimia seperti alkaloid, saponin, flavonoid, dan politerol. Bagian tanaman yang lain diduga memiliki efek antikanker dan antiradang. Senyawa alkaloidnya terdiri dari lobelin, lobelamin, dan isotomin.

Kitoloid sangat mudah didapatkan dan dikembangkan dengan cara menyebarkan bijinya atau dengan cara setek. Tanaman ini menjadi populer karena manfaat dan khasiatnya yang terbukti dapat mengatasi dan mengobati berbagai penyakit, yakni radang mata merah, penglihatan kabur, katarak, infeksi mata, mata minus atau plus, retina berdarah, gangguan mata karena diabetes mellitus, serta gatal-gatal yang disertai nyeri dan perih pada mata. Bunga kitoloid sering dimanfaatkan sebagai obat tetes mata, sakit gigi, dan obat luka.
Namun, tanaman ini beracun. Karenanya, sekali minum dianjurkan tidak lebih dari tiga lembar. Selain berfungsi sebagai tanaman obat yang manjur, kitoloid cukup indah jika dimanfaatkan sebagai tanaman hias yang ditanam dalam pot.

0 komentar:

Posting Komentar